Learn Computer Blog

Andreas Eko Widodo's Blog.

Learn Computer Blog

Andreas Eko Widodo's Blog

Learn Computer Blog

Andreas Eko Widodo

Learn Computer Blog

Andreas Eko Widodo

Learn Computer

Andreas Eko Widodo

Selasa, 30 Oktober 2012

TUGAS SOFTSKILL ILMU SOSIAL DASAR


Nama                      : Andreas Eko Widodo
Kelas                       :1IA08
NPM                        :50412820

1.      PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan paling sempurna. Di dalam diri manusia terdapat sesuatu yang terdapat di dalam  makhluk hidup lainnya yang bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.Rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya.
Manusia disebut sebagai  makhluk sosial  karena  manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Tuhan ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah  dikaruniakan Tuhan kepadanya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Manusia memiliki unsur-unsur kehausan biologis, yaitu:
a.Dorongan untuk makan
b.Dorongan untuk mempertahankan diri
c.Dorongan untuk melangsungkan jenis

karakteristik manusia antara lain :
1.      AspekKreasi
2.      AspekIlmu
3.      AspekKehendak
4.      Pengarahan Akhlak

Beberapa Definisi Manusia :
1.       Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, yang  mempunyai jiwa bebas dan hakikat -  hakikat yg mulia.
2.      Manusia adalah kemauan bebas. Yang berarti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yang bebas  kepadanya dunia alam, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
3.       Manusia adalah  makhluk yg sadar. Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan  mampu  menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4.       Manusia adalah  makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan  menilai dirinya.

5.      Manusia adalah  makhluk kreatif. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan a yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yang tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yang belum diberikan alam.

6.       Manusia adalah  makhluk idealis. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam  batasan realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan,  menyelidiki,  mewujudkan,  membuat dan menciptakan dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

7.      Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai yang terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

8.      Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.





2.      HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AKAL PIKIRAN, JASMANI DAN ROHANI

Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah satu dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya tergantung pengalaman dan tingkat pendidikan pemiliknya. Akal berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisa, menilai apakah sesuai benar atau salah.

Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan  rekreai fisik, yang memberi kesanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri dengan  fisik yang layak.

Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral. Rohani dikaitkan dengan hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur pribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera. Tetapi gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya: menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat, berfikir, berkemauan, rindu, sedih, gembira dan sebagainya.

 Jika seseorang sehat rohaninya ia akan memiliki kemampuan beramal yang tinggi, gairah bekerja dan bersemangat untuk maju dalam kebaikan. Sebaliknya orang yang mengidap penyakit rohani akan memperlihatkan kemundurannya dalam kemampuan bekerja, hilang gairah dan semangatnya untuk maju. Yang menonjol hanyalah kelemahan dan kemalasan.

3.      Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu yaitu makhluk yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raga, keberadaanya sebgai makhluk tunggal yang memiliki ciri khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri, memiliki sifat, watak, keinginan, dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

Personality (Kepribadian)
Kepribadian terbagi dua, yaitu :
1.            kepribadian tidak berubah, yaitu cirri, watak individu tersebut konsisten.
2.            Kepribadian berubah, yaitu susunan unsure-unsur akal dan jiwa.

Unsur-unsur akal dan jiwa, diantaranya :
1.      Pengetahuan, segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra. Pengetahuan terdiri dari
·        Persepi, seluruh proses akal manusia yang sadar.
·        Apersepsi, penggambaran oleh manusia, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fakir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai gambaran baru.
·        Pengamatan, suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik.
·        Konsep, Mengggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggamabaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis.
·        Fantasi, dalam pengamatan ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikecilkan, dikurangi pada bagian-bagian tertentu.
2.      Perasaan, suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruhpengetahuannya dinilainya   sebagai keadaan positif atau negative.
3.      Drive ( Dorongan).

4.      Pengertian Makhluk Sosial
Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya). Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembanganteknologipengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Alasan manusioa dikatakn sebagai makhluk sosial, yaitu:
·        Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
·        Perilaku manusia mengharapkan suaru penuilaian.
·        Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
·        Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditentan-tengah manusia.

Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan perannya sebagai berikut:
·        Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
·        Membentuk kelompok-kelompok sosial.
·        Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.

5.      Tujuan Manusia Bersosialisasi dengan Manusia lain
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya (Stephan & Stephan, 1990).
Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali manusia dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis dasar yang diperlukan untuk terus hidup dalam lingkungan fisik mereka.
Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat membantu manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang dikembangkan dalam masyarakat.
Adapun tujuan pokok dari pada sosialisasi (buku sari sosiologi) adalah :
1.      Memberi ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat.
2.      Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
3.      Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.      Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat..Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini peran keberadaan manusia selain sebagai khaliffah (menurut ajaran agama Islam) yaitu menjaga dan merawat apa yang ada di bumi, adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan saling berinteraksi dengan sesamanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.
Setiap manusia memiliki perannya masing-masing. Layaknya sebuah sandiwara, yang lengkap dengan alur cerita dan panggungnya yang megah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manusia memiliki haknya masing-masing, namun dibutuhkan sebuah usaha untuk mendapatkan hal tersebut. Tak jarang orang menjadi terlalu ‘individu’ dan melupakan sifat ‘sosial’-nya, hal inilah yang harus kita benahi, kita harus kembali menengok kepada pancasila yang benar - benar memandang  sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang.

6.      Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Sosialisasi bekaitan erat dengan kepribadian. Hal ini karena kepribadian terbentuk sebagai hasil sosialisasi individu terhadap apa yang ada disekelilingnya seperti nilai, norma, kebiasaan, adat-istiadat kebudayaan.
Ada lima faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu :
1.      Sifat dasar, yaitu suatu sifat dari keseluruan potensi yang diwariskan dari ayah dan ibunya.
2.      Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dimana dia sebelum lahir (ketika dia masih didalam rahim sang ibu. Pada saat ini dia dapat pengaruh dari ibunya seperti jenis penyakit, gangguan enduktrin yang bisa mengakibatkan gangguan mental, srtuktur tubuh seperti cacat, kidal, dan sebagainya.
3.      Perbedaan perorangan (individu), yaitu bayi yang tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik dan berbeda dengan individu-individu yang lain.
4.      Lingkungan, yaitu kondisi disekitar individu yang mempengaruhi rasa sosialisasinya yang meliputi : lingkungan alam, lingkungan kebudayaan, lingkungan manusia lain dan masyarakat disekitarnya.
5.      Motivasi, yaitu kekuatan dari dalam individu yang menggerakkannya untuk berbuat sesuatu.

7.      Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya.
Ada lima faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu Sifat dasar, Lingkungan prenatal, Perbedaan perorangan (individu), Lingkungan, Motivasi.