Jumat, 02 November 2012
Perbedaan NTFS dengan FAT
Sehari
hari saat kita bergaul dengan komputer yang menggunakan system operasi Windows
tentu akan sering mendengar akronim/singkatan NTFS dan FAT. Walau banyak yang
sudah paham dan mengerti akan maksud dari singkatan tersebut namun tidak
sedikit pula yang belum begitu memahaminya.
NTFS merupakan singkatan dari NT File System dan FAT memiliki kepanjangan
File Allocation Table. Keduanya merupakan sistem file yang sangat populer
karena digunakan pada sistem operasi Windows. NTFS merupakan pilihan utama bagi
mereka yang menggunakan sistem operasi Windows XP karena memiliki keunggulan
dari segi keamanan bila dibandingkan dengan sistem file yang lain.
Sistem file sendiri mempunyai makna sebagai sebuah metode untuk menyimpan
atau mengorganisir file komputer beserta data yang ada di dalamnya sehingga
akan mempermudah untuk mencari dan mengaksesnya.
Berikut akan saya tampilkan penjelasan dari masing masing sistem file
yang ada pada sistem operasi Windows :
Sistem file FAT16 pertama kali diperkenalkan pada era MS-DOS di tahun
1981. Sistem file yang sudah berumur 27 tahun ini, pertama kali dirancang untuk
menangani file yang terdapat pada floppy disk. Selanjutnya dengan beberapa
perbaikan, sistem file ini mampu untuk menangani file yang terdapat pada hard
disk. Keunggulan yang paling besar dari FAT16 adalah kemampuan untuk bekerja
pada banyak sistem operasi yang berbeda seperti, Windows 95/98/Me, OS/2, Linux,
dan beberapa versi dari UNIX. Sedangkan kelemahan terbesarnya terletak pada
jumlah kluster yang terbatas untuk tiap partisinya, sehingga apabila hardisk
bertambah besar maka ukuran kluster yang ada pada hardisk juga akan bertambah
besar. Pada hardisk dengan besar partisi 2GB, setiap kluster mempunyai besar 32
kilobytes, artinya walaupun file yang terdapat pada hardisk tersebut lebih
kecil dari 32 KB maka pada hardisk dengan FAT16 tetap akan menempati ruangan
sebesar 32 KB. FAT16 juga tidak mendukung kompresi, enkripsi dan beberapa
teknik keamanan yang lain.
Sistem file FAT32 pertama kali diperkenalkan saat peluncuran Windows 95
Service Pack 2. Sistem file ini merupakan pengembangan dari FAT16 dengan
perbaikan utama terletak pada peningkatan jumlah kluster untuk setiap partisi.
Dalam perjalanannya ternyata FAT32 mempunyai banyak keunggulan lain bila dibandingkan
dengan pendahulunya. Meskipun FAT32 bertujuan untuk menutupi segala kelemahan
yang terdapat pada FAT16, ternyata timbul suatu masalah dengan kompatibelitas
terhadap sistem operasi yang lain. Bila FAT16 mampu ‘bercengkrama’ dengan
banyak sistem operasi, tidak demikian halnya dengan FAT32. Windows NT, Linux
dan UNIX adalah beberapa diantara sistem operasi yang gagal ‘dihinggapi’ oleh
FAT32. Setelah muncul Windows XP, hal ini tidak menjadi masalah lagi karena
Windows XP dapat dipasang dengan baik pada FAT32 sehingga mempermudah melakukan
komunikasi di jaringan yang menggunakan Windows XP tanpa memperdulikan sistem
file yang digunakan.
Sistem file NTFS diperkenalkan pertama kali saat peluncuran versi awal
dari Windows NT. Sistem file ini sangat berbeda dengan FAT. NTFS memberikan
fitur keamanan yang sangat tinggi, kompresi data yang bagus serta enkripsi data
yang susah ditembus. Sistem file ini merupakan sistem file default saat kita
pertama kali melakukan instalasi Windows XP dan jika kita melakukan upgrade
dari Windows 9x ke Windows XP maka kita akan ditanya apakah kita juga akan
mengkonversi sistem file lama kita ke NTFS. Jika kita menolak untuk melakukan
konversi juga tidak menjadi masalah sebab Windows XP tetap akan bekerja pada
sistem file FAT32 tentu dengan fitur keamanan yang kurang. Yang perlu diingat,
kita bisa dengan mudah melakukan konversi sistem file dari FAT16 atau FAT32 ke
NTFS, tetap sebaliknya, bila kita ingin mengkonversi balik ke FAT dari NTFS
tidak bisa dilakukan dengan mudah tanpa men-format hardisk.
Sayangnya sistem file NTFS tidak bisa menutupi kelemahan FAT32 dalam
masalah kompatibelitas dengan sistem operasi yang lain sehingga disarankan bila
kita menggunakan 2 sistem operasi yang berbeda dalam 1 komputer maka kita
diharapkan untuk selalu menyediakan satu partisi dengan sistem file FAT sebagai
tempat menyimpan data recovery. Namun dengan fitur recovery yang
ditawarkan/termasuk di dalam sistem operasi Windows XP, saya rasa pembuatan
partisi FAT ini menjadi suatu yang mubazir.
Jika kita menjalankan lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer,
kita membutuhkan partisi dengan sistem file FAT. Hal ini agar data yang kita
tempatkan pada partisi FAT tersebut bisa diakses oleh kedua sistem operasi.
Tetapi harap diingat karena keterbatasan fitur keamanan dari sistem file ini,
maka disarankan untuk tidak menaruh data yang sangat penting diatas partisi
dengan sistem file FAT.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar