Sebenarnya para ‘pakar-pakar’ pembuat laptop di dunia sudah memprediksi akan kemungkinan baterai ini. Dan laptop pun sudah dirancang sedemikian rupa oleh mereka. Jadi kalau ada cara ‘melepas baterai’ atau ‘charge-discharging’ bukan solusi. Melepas baterai “Sangat Tidak Dianjurkan” oleh pembuatnya, alasannya jika tiba-tiba listrik mati atau tegangan naik turun akan merusak komponen hardware di laptop. Karena baterai juga berfungsi sebagai stabiliser dan back up laptop ketika listrik mati atau tegangan naik turun. JADI MAU PILIH LAPTOP RUSAK ATAU BATERAI BERKURANG KEMAMPUANNYA??? (harga motherboard laptop berapa kali harga baterai tuh) ckckck
Saya pernah mendengar pendapat aneh lagi..
“Jika battery sudah penuh, harus dicabut adaptornya”
Ini lebih parah lagi.. karena setiap battery itu memiliki cycle count..
semakin sering charging (pengisian) lalu discharging (pengosongan) akan mengurangi cycle count itu. jika cycle count nya sudah melebihi batas yang ditentukan, efeknya battery drop.
Laptop jaman dekarang udah canggih lah, ada pemutus arusnya kalau baterai penuh, masa hal gini ga dipikir oleh pembuatnya?? THINK SMART DONG!
• Gunakan laptop seperti cara kerja PC, jika g ada listrik matikan saja
• Suatu Saat Kerja Batrei pasti akan menurun, Mending Rusak Batrei Daripada Rusak LAPTOP ato hardware lainnya..
sumber http://blog.fastncheap.com/
0 komentar:
Posting Komentar